ads

Kencleng Ummat



Filosofis dan Makna :
Berdasarkan segi :
1.      Warna
a.         Biru   : Melambangkan ketenangan/kedamaian, artinya semoga ULSF ini dapat memberikan ketenangan atau kedamaian bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.
b.        Hijau : Melambangkan kesuburan, artinya semoga dengan kehendak ALLAH SWT, ULSF ini dapat berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dengan membawa visi dan misi yang sudah di rancang.
c.         Merah : Melambangkan keaktifan, artinya semoga dengan jalinan silaturahmi baik internal ( sesama pengurus dan keluarga Al Falah) atupun eksternal ( dengan masyarakat sekitar ) ULSF ini dapat terus eksis/ hadir  untuk terus menebar peduli ke sesama.
2.      Bentuk
a.         Gambar a ( gambar batang tegak ), menggambarkan “ Orang yang berilmu memiliki pendirian tegak”, artinya seluruh komponen yang terlibat dalam ULSF ini orang-orang yang mau mencari ilmu dan mengamalkannya sehingga  mampu mendirikan ULSF ini berdasarkan ilmu. 
-filosofis alas lebih kecil dan tambah besar keatasnya, ini merupakan cirri dari ULSF ini yang ingin terus berkembang dalam bekerja dan belajar dari masa ke masa.
b.        Gambar b ( gambar seperti kail ), menggambarkan sebuah pengikat/pondasi bagi penguru ULSF, artinya pondasi berdirinya ULSF ini seluruh pengurus harus memiliki 4 pondasi, yaitu : kejujuran Amanah, keikhlasan, rasa bertanggung jawab, dan semangat yang tinggi.
Logo ini secara kasat mata menyerupai sebuah pohon, hal ini diartikan bahwa ULSF ini bekerja menyerupai asas pohon. Seperti pohon yang memiliki akar yang bercabang ke bawah dan memiliki ranting yang bercabang ke atas serta menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup khususnya manusia. Sama halnya dengan ULSF ini, ULSF bekerja ke lapisan masyarakat bawah ( masyarakat kurang mampu ) untuk diberi bantuan dan juga bekerja/melihat ke lapisan masyarakat atas untuk mengetuk hati  nurani mereka supaya dapat berbagi terhadap sesama. Sehingga dengan konsep ini semoga ULSF  dapat menjadi lembaga sosial yang dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat seperti dibutuhkannya oksigen dari tumbuh-tumbuhan.

Al Falah Dago


Pondok Pesantren Al Falah Dago
Jalan Cisitu Baru nomor 38 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung 40135

santribandung.com - Pondok Pesantren Al Falah Dago merupakan salah satu pesantren tertua di Kota Bandung, khususnya di wilayah Bandung Utara. Pesantren yang didirikan oleh KH. Saefuddin Ahmad sejak 1950 ini tetap menunjukkan eksistensinya, meskipun banyak rintangan dan hambatan yang sangat sulit bagi sebuah pesantren yang berada di pusat kota besar seperti Bandung.
       Pesantren yang berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam Al-Falah Dago ini memiliki konsep pengajian ala pesantren kampung atau pesantren salafiyah, yakni seperti menggunakan kitab-kitab kuning sebagai bahan ajar, melaksanakan riyadhah tiap malam Jumat, dan sebagainya. Meskipun pesantren ini berada di tengah-tengah kota, budaya peci-sarung tidak terlepas dari kebiasaan para santri Al-Falah Dago, baik salat, pengajian di madrasah, aktivitas di kobong, maupun aktivitas lainnya.
       Komposisi santri yang sangat heterogen pun sudah barang tentu menjadi pemandangan yang wajar. Dari mulai anak sekolahan alias siswa, anak kuliahan alias mahasiswa, sampai karyawan-karyawati, bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak bersatu dalam suatu wadah Pesantren Al-Falah Dago. Oleh karena itu, sungguh sebuah prestasi besar akan eksistensi sebuah pesantren yang tetap berdiri kokoh dengan banyak santri.
       Lokasi pesantren yang strategis memiliki keunggulan tersendiri bagi Al-Falah Dago. Berjarak tak lebih dari 2 kilometer dari Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat atau yang dikenal dengan Gedung Sate dan juga kurang lebih hampir sama pula jarak pesantren ini ke Balai Kota Bandung. Selain itu, wilayah Bandung Utara yang didominasi oleh kampus-kampus besar di Kota Bandung menambah sempurna kestrategisan Al-Falah Dago. Kampus-kampus tersebut seperti, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Unisba, Unpas, STKS, Polman Bandung, Unpar, hingga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dapat diakses dalam waktu singkat.     
       Selain asrama dan pendidikan pesantren, Pesantren Al-Falah Dago memiliki unit pendidikan lain dalam satu Yayasan Pesantren Islam Al-Falah, yakni PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK yang semuanya dilabeli Al-Falah Dago Bandung.

Kitab yang dipelajari
       Seperti pada umumnya pesantren salafiyah, Al-Falah Dago pun mengajarkan berbagai fan ilmu melalui macam-macam kitab kuning. Kitab-kitab yang biasa dikaji untuk tingkat dasar seperti tajwid yang memiliki metode khas Al-Falah Dago, Safinah An-Najah, Tijan Ad-Darury, Jurumiyah, Matan Bina (Sharaf), dan Akhlakulilbanin. Kitab untuk tingkat menengah dan seterusnya seperti Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Ta'limul Muta'alim, Sullamuttaufiq, Nashaihul Ibad, Kifayatul Awam, Sanusy, Nadzam Maqshud, Kailany, Imrithy, Alfiyah, Tafsir Jalalain, Sofwatuttafasir, dan lain-lain.

Pengajian
       Jadwal pengajian di Pesantren Al-Falah Dago ini sangatlah bersahabat bagi para pelajar khususnya mahasiswa, yakni hanya dijadwalkan rutin tiga kali dalam sehari pada waktu Magrib, Isya, dan Subuh. Pada waktu lainnya para santri diperbolehkan menjalani aktivitas di luar pesantren seperti sekolah, kuliah, ataupun bekerja.
       Selain pangajian rutin harian, ada pula yng rutin tiap pekan seperti riyadhah sebagai sarana bertawasul dan berzikir mendekatkan diri kepada Allah dan Muhadharah sebagai sarana apresiasi dan latihan praktik dakwah dalam bentuk ceramah, khutbah Jumat, bahtsul kutub, tilawah Alquran, shalawat, tawasul, dan sebagainya.

Ekstrakurikuler
       Selain disibukkan dengan pengajian rutin, santri Al-Falah Dago memiliki beberapa aktivitas yang dapat disebut ekstrakurikuler. Kegiatan organisasi di dalam Pesantren Al-Falah Dago pun tidak dapat dikatakan main-main. Di dalamnya memiliki oraganisasi santri seperti Kesantrian yang fokus menangani dan melayani internal santri, Kencleng Ummat yang merupakan unit layanan sosial yang bergerak untuk masyarakat luas, dan AMDev yang menyediakan fasilitas santri yang berbakat dalam hal jurnalistik, desain, dan komputerisasi.
       Salah satu kegiatan yang biasanya ditunggu-tunggu oleh para santri adalah kegiatan pekan kreasi santri dengan nama COSIS (Creation of Santri in Seven days) yang merupakan ajang kompetisi seluruh santri Pesantren Al-Falah Dago. Di dalamnya terdapat berbagai macam cabang lomba untuk menjadi yang terbaik dalam berbagai bidang mulai dari bidang akademik kepesantrenan, olahraga, dan kemahiran-kemahiran lain yang dilombakan. Tentu saja yang berhasil menjadi yang terbaik merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri selain mendapat penghargaan dari pesantren dan juga para pengurus.
      Kegiatan lain yang paling membuat berkesan di Pesantren Al-Falah adalah kemah bakti santri atau KBS. Agenda kegiatan yang diadakan rutin tiap akhir tahun ini merupakan bentuk nyata para santri untuk mencoba terjun langsung ke masyarakat. Santri sebagai pelopor juga diuji kala mengunjungi lokasi yang dijadikan sasaran dakwah melalui KBS ini.

Sekretariat